BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

What Do You Like In This Blog?

Top Post

Minggu, 07 November 2010

Wanita Dalam Lukisan

Cerita di bawah ini mengandung unsur dunia magis.
Cerita di bawah ini, hanya karangan hasil kayalan penulis yang kratif penuh imajinasi jorok.
Cerita di bawah ini dilindungi undang undang Akhirat, dan di lindung Hukum karma.
Dilarang keras mengutib, mengopi, menilep sebagian, apa lagi semuanya.
Baca dengan resiko sendiri.
__________________

Rumah besar itu masih berdiri tegak, walau sudah berusia ratusan tahun. Rumah itu di bangun pada masa zaman Belanda dulu. Dindingnya tampak masih tegar, hanya pintu dan kusennya tampak agak kusam. Rumah itu berdiri di atas lahan seluas dua ribu meter persegi.

“bagaimana pak, cocok “tanya broker itu pada Sam. Sam, masih memperhatikan sekeliling lahan itu. Sam seorang eksekutif muda, yang tampan, usianya baru menginjak 30 tahunan. Tapi ekonominya sudah sangat mapan. “bagaimana pak “broker itu mengulangi pertanyaannya.

Sambil memegang tangan istrinya yang cantik, Sam bertanya “bagaimana sayang, kamu suka “. “hem.. luasnya sih oke, tapi rumah ini, totally harus di pugar” jawab Ratna istrinya. “oh kalau soal itu mudah sayang, kamu lupa yah suami kamu arsitek “canda suaminya. Ratna tersenyum, cantik sekali dia, dengan usianya yang baru 25 tahun, senyum itu selalu menawan hati Sam.

“oke, pak Broto, sepertinya istri saya juga setuju, hanya harganya yang belum setuju “kata Samuel, pada Broto broker rumah itu. “wah, sudah murah loh harganya, harga bangunannya tidak di hitung loh, bapak cuma bayar harga tanah, dapet rumah “kelakar Broto. Tawar menawar, terjadi dan akhirnya di capai sepakat. Rumah tua itu terjual pada Samuel.

Seminggu kemudian, Samuel langsung merenovasi rumah tua itu. Di dasari ilmu yang di dapat, selama kuliah di perguruan tinggi arsitektur. Dia memutuskan untuk mempertahankan banguan asli rumah itu. Hanya memperbaiki dinding yang rusak, kusen yang keropos, menganti lantai, dengan granit yang mewah. Dinding rumah itu juga berubah warna, menjadi putih bersih.

Selama renovasi, banyak kejadian aneh terjadi. Beberapa tukang batu, tiba tiba jatuh sakit. Dan ada seorang tukang batu, yang kesurupan, sewaktu membongkar, pintu gudang di belakang rumah tua itu. Tukang batu itu menyeracau dalam bahasa yang tidak di mengerti oleh mandor dan temannya. Tapi setelah di bantu seorang pintar, maka tukang batu itu sadar kembali.

“pak Sam, penunggu rumah di sini, galak, lebih baik di adakan selamatan dahulu “kata orang pintar tersebut. Samuel tersenyum, “eh oke pak, tapi nanti yah, setelah rumah ini selesai di renovasi “. Orang pintar itu diam saja, dia tahu Samuel mengacuhkan sarannya. Dan Samuel pun berkata dalam hati “ada ada saja, mau nipu saja “.

Diam diam, mandor bangun itu, menaruh sesaji, mengikuti saran orang pintar itu.
“dari pada anak buah saya mendapat masalah lagi “pikirnya.

Sammuel, yang berpendidikan tinggi, tentu saja hal seperti itu di anggapnya tahyul, dia sendiri sudah masuk, ke dalam gudang itu, yang pintunya terpaksa di bangkar karena tidak ada anak kuncinya.

Samuel pun mengeluarkan isinya, barang barang rongsokan tua. Dia menemukan lukisan tua, gambar wanita cantik. Samuel memperhatikan lukisan tersebut dengan seksama.

Wanita itu begitu cantik, Sam membalik lukisan tersebut, mencari cari kalau ada catatan tentang lukisan itu. Tidak ada sama sekali. Mau di buang, Sam merasa sayang. Akhirnya lukisan dan koper besar, itu di bawa ke dalam rumahnya. Dan Sam memerintahkan mandor untuk membersihkan gudang itu.

Setelah delapan bulan rumah itu siap di huni, oleh pasangan muda ini. Samuel kembali memperhatikan lukisan tua itu. Dia membersihkannya, lalu mengantung lukisan itu di ruang tamu. “Sam, lukisan siapa itu “tanya istrinya. Sam mengelengkan kepalanya “tidak tahu juga, aku menemukannya di gudang, mungkin pemilik rumah ini dulu “jawabnya.

“lalu kenapa di gantung di sini Sam “tanya istrinya lagi. “lukisan ini sudah tua, siapa tahu punya nilai tinggi, ma “kata Sam. Istrinya tak mau berdebat lebih lanjut. Dia memilih bersiap siap untuk pesta peresmian rumah baru mereka. Semua sudah lengkap, catering, alat music semua ok. Tinggal menunggu kolega mereka berdatangan.

Pesta belangsung sukses, semua tamu memuji keindahan dan kemewahan rumah baru mereka. Dari begitu banyak tamu tak seorangpun memberi komentar tentang lukisan itu. Padahal banyak ibu ibu disana menanyakan perabot lain. Bahkan menayakan pot bunga di beli dimana. Tapi tidak demikian hal nya dengan lukisan tua itu. Seakan akan benda itu tak ada di sana.

Malam itu mereka tidur di rumah baru mereka. Rumah besar hanya di isi oleh sepasang suami istri, dua orang pembantu, dan seorang satpam di depan rumah. Malam itu pasang suami istri itu tak sempat bercinta, mereka ke lelahan. Mereka tertidur pulas.
Kira kira jam 3 pagi, Samuel terbangun. Dia merasa kerongkongannya kering. Dia beranjak, keluar kamar untuk mengambil air.

Saat, dia melewati ruang tamu, dia menatap lukisan tua itu sebentar, lalu kembali berjalan ke dapur. Meminum segelas air es, lalu kembali ke kamarnya. Saat melewati kembali ruang tamu itu, Sam sangat terperanjat. Dia melihat sosok wanita, yang wajahnya mirip sekali wanita di lukisan tersebut.

Sam mundur beberapa langkan “si.. siapa kamu “tanyanya terbata. “jangan takut Sam, saya mau berterima kasih, kamu sudah membersihkan lukisan saya “kata wanita cantik, dengan gaun putih yang panjang. Wanita itu mendekat. “jangan mendekat, bagaimana kamu tahu nama saya “kata Sam sambil mundur beberapa langkah.

“saya tahu nama kamu, istri kamu memanggil kamu Sam.. Samuel.. cantik mana saya di banding istri kamu..” kata wanita itu. “siapa kamu.. “kata Sam. “nama saya, Mourent, ayah saya yang membangun rumah ini “katanya. Sam tertegun. “Sam, kemari mendekat, saya tak akan menyakiti kamu “katanya. Sam tetap berdiri terpaku.

Wanita itu mendekatinya, dan memegangan tangan Sam. Sam merasa dinginnya tangan wanita itu seperti es. Tiba tiba wanita itu meniupkan hawa dingin dari mulutnya. Dan Sam merasakan sesuatu yang aneh terjadi pada dirinya. Wanita itu memeluk tubuh Sam.

Sam pun tak lagi merasakan dingin dari tubuh wanita itu. Sam pun mulai berani, Sam meraba pipi mulus wanita itu dan terasa begitu nyata. Wanita itu, menarik tubuh Sam, dan membawanya ke sofa besar di ruang tamu itu. Tangan wanita itu meraba raba, selangkangan Sam. “Mourent, apa yang kamu lakukan..” kata Sam pelan.

Wanita itu tak menjawab, dia hanya tersenyum, tangannya terus meraba raba selangkangan Sam. Tubuh Sam, sangat menikmati belaian nafsu wanita itu. “oh.. Mourent.. “erang Sam. Wanita itu pun membuka piyama yang dikenakan Sam. Penis Sam yang ngacung tegang di kulumnya. Sam semakin hanyut dalam kenikmatan yang di berikan wanita misterius itu.

Wanita itu begitu bernafsu, mengulum penis Sam. Menyedot, menjilat dan mengulum. Tubuh Sam mengejang “ohhh… Mourent… ohh…. “. Tiba tiba, penisnya memuncratkan cairan birahinya. Banyak sekali, tak pernah dalam hidupnya dia merasa senikmat ini. “Sam, sayang bagiamana sayang.. nikmat “kata wanita itu. Sam tak menjawab, hanya tersenyum.

Wanita itu pun berdiri, hendak meninggalkan Sam. Tapi Sam menarik tanganya, tubuhnya terasa ringan sekali. seperti kapas. Tangan Sam seperti meraih angin. Wanita itu kembali meniupkan hawa dingin dari mulutnya, lalu dia terbang masuk ke dalam lukisan itu. Pandangan Sam memburam, dan dia tak sadarkan diri.

Paginya, istrinya terheran heran, melihat suaminya tertidur di sofa. Mukanya tampak pucat. “papi, kenapa tidur di sini, kenapa “tanya istrinya. “ah… “kata Sam, sambil memegang kepalanya. Mencoba mengingat ingat apa yang terjadi semalam. “semalam, saya haus, mengambil air, lalu saya duduk di sini, karena ngantuk, aku jadi ketiduran di sini..” kata Suaminya.

Sam beranjak bangun dari Sofa, dan menuju kamarnya, meninggalkan istrinya yang masih terheran heran dengan sikap suaminya. Sam mandi, setelah berpakaian rapi dia pun sarapan dengan istrinya. “Sam, ada apa koq diam saja dari tadi “tanya Ratna, yang melihat perubahan suaminya. Biasanya Sam selalu ceria. “tidak ada apa, sayang “jawab Sam. Setelah sarapan, Sam mencium kening istrinya dan berangkat ke kantornya.

Ratna pun masih terheran dengan sikap perubahan suaminya. Dia berjalan ke ruang tamu, mendekati lukisan tua itu. “pasti ada kaitannya dengan lukisan tua ini, seharus aku buang lukisan ini “ujarnya dalam hati. Ratna berjalan, memasuki kamarnya. Dia duduk di kursi. Dia berpikir ada apa dengan suaminya.

Tiba tiba kupingnya mendengar kucuran air dari shower di kamar mandi yang ada di dalam kamarnya. Kening berkenyit, berjalan mendekati kamar mandi itu, membuka pintunya dan melihat keran air terbuka. Dia menutupnya.” jangan berpikir macem macem, pasti Sam lupa menutup keran ini “ujarnya.

Kembali di duduk di kursi. Dan lagi lagi Ratna mendengar kucuran air di shower. Bulu kuduknya sekarang merinding. Dengan memberanikan diri, dia mendekati pintu kamar mandi itu. Membukanya tiba tiba. Mata Ratna melotot, tampak terkejut. Dia diam terpaku beberapa detik. Lalu dia tersenyum, dan menutup keran air itu.

Ratna, berjalan keluar kamarnya, terus berjalan, ke depan pagar. “pak Joko, tolong kemari “pinta Ratna. “Baik bu “, kata Saptam, yang berbadan tegap, berusia 37 tahun itu. Ratna terus berjalan memasuki rumanya. Satpamnya mengikuti dari belakang. Ratna terus berjalan, masuk ke kamarnya. Joko tak berani masuk ke kamar majikannya, dia berdiri di depan pintu kamar Ratna.

“ayo, sini masuk Joko “perintah Ratna. Dengan ragu Joko memasuki wilayah yang terlarang baginya itu. “maaf bu, ada yang saya bisa bantu “tanya Joko sopan. Ratna menatap Joko, “saya kesepian, boleh saya lihat .kontolkamu “. Joko terperangah mendengar kata kata majikannya.

“ma..ma.. maaf bu,saya gak ngerti “kata Joko terbata. Ratna mendekat, tiba tiba membuka ban pinggang satpamnya, lalu membuka kancing celananya, dan menurukan resleting celananya. “ma.. ma..af bu jangan begini, nanti tuan tahu bu..” ujar Joko kawatir. Ratna tak perduli, dia malah membuka kolor Joko, mengeluarkan isinya.
Penis Joko yang lebih besar dari milik suaminya langsung di kulumnya.

Bagaimana pun Joko lelaki tulen. Mendapat perlakukan seperti ini dari wanita muda, secantik Ratna, tuntu birahinya menjadi sangat tinggi. Penisnya mengembang maksimal. Ratna pun dengan sangat bernafsu mengulum penis hitam dan besar milik Joko. “ohh bu.. ahhh…” erang Joko. Mimpipun Joka tak berani mengharapkan tubuh Ratna. Tapi kini wanita muda itu tengah mengulum penisnya secara nyata.

Tubuh Joko, gematar, dan mengejang. Penis itu mengeluarkan seluruh isinya di mulut Ratna. dengan nafsu, Ratna menelan habis seluruh sperma Joko, tanpa sisa setetespun.
Masih ngos ngosan, Joko segera merapikan celananya. Ratna tesenyum melihatnya. Ratna kemudian melepas gaun tidurnya. Kini tubuhnya hanya di lindungi oleh celana dalam putih mininya saja.

“Joko, kamu yakin gak mau cobain tubuh saya sayang …” kata Ratna menggodanya. Joko menatap tubuh Ratna yang sudah bugil separuh itu. Menatap buah dada yang mengantung indah di dadanya. Tak ada lelaki yang sangup menolaknya. “paling paling gua di pecat deh “ujarnya dalam hati. Lalu menerkam tubuh Ratna.

Mulutnya bernafsu menyusu di buah dada Ratna. Ratna mengerang nikmat. Sambil menyusu, tangannya meraba raba, buah dada sebelahnya. Lembab sudah vagina Ratna. Birahi Ratnapun semakin meninggi. Bibir Ratna yang indah mengeluarkan erangan erangan nikmat. Joko pun memperlakukan Ratna sebagai istrinya. Selesai bermain dengan buah dada montok Ratna, Joko pun tak sungkan lagi, dia melepas celana dalam Ratna yang sudah basah di selangkangannya.

Ratna membuka lebar kakinya. “Joko, jilatin memek saya “pintanya. Joko menatap vagina Ratna, yang merah, dengan kulit putih di pinggirnya di bukitnya tubuh bulu bulu yang rimbun. Lidah Joko bermain di daerah terlarang Ratna. Lidahnya menjilati klitorisnya dengan nafsu. “ahhh.. Joko, lidah kamu nakal sekali..” erangnya.

Joko sangat bernafsu, vagina Ratna terus mengeluarkan cairan pelicin. “Joko, ahh.. jilat di sini..” pinta Ratna sambil menunjuk klitorisnya yang semakin membesar karena birahinya. Lidah Joko terus bermain di sana, tubuh Ratna semakin menegang. “ahhh.. Joko.. terus.. aku hampir.. ahhh…” erang Ratna semakin mendekati masa orgasmenya. Lidah Joko bergerak liar.

Tubuh Ratna mengejang “ahhhh…. ahh itil gua gatel banget… “erangnya. Tubuhnya mengejet, menegang, kemudian lemas. Joko menghentikan kegiatannya. Dan membiarkan tubuh majikannya menikmati orgasmenya.

Sesaat kemudian rasa lemas di tubuh Ratna sirna. “joko buka celana kamu, entotin aku, aku ingin sekali “pinta Ratna. Joko pun tersenyum, melepas seluruh pakaiannya. Tubuhnya yang berwarna hitam legam itu, mulai mendekati tubuh sexy Ratna. Tangan Joko memegang batang penisnya yang tegang, membimbingnya memasuki liang vagina majikannya.

“aghhh …. Joko “pekik Ratna, ketika merasa penis Joko membelah bibir vaginanya. Penis besar itu terasa, sesak di liang vagina Ratna. Joko terus menekan senjatanya memasuki vagina Ratna. Perlahan Joko mengoyang, merasakan remasan ramasan majikan cantiknya. Ratna mendesah mengerang. Tubuhnya seperti terdorong, sewaktu Joko menekan habis batang penisnya.

Gerekan Joko bertambah liar seiring dengan meningkatnya birahinya. Ratna terus mengerang, menikmati penis besar Joko. “ahhh… Joko.. ahhh… ah,… “. Joko terus memacu penisnya dengan nafsu. Penis itu bergerak keluar masuk menyodok nyodok liang vagina Ratna. Nafsu Joko semakin tak tertahan, terlihat dari gerakan Joko yang semakin liar.

Membuat Ratna semakin mengerang. Joko sudah mendekat puncak kenikmatannya, demikian juga majikannya. Joko terus menekan nekan penisnya. dan tubuh Ratna menegang kembali. “ahh…Joko.. aku… keluar…. Ahhhh “.
Ratna memeluk erat tubuh Joko. Tapi Joko tetap bergoyang, hingga penisnya memuntahkan seluruh birahinya dalam tubuh Ratna.

Setelah beberapa saat, penis Joko lepas dari tubuh Ratna. Dengan sigap, Joko berpakaian kembali. “sudah yah bu, saya permisi “katanya, lalu berjalan keluar meninggalkan kamar Ratna.

Sesaat kemudian, Ratna berdiri, dan berlari ke kamar mandi. Dia membuka keran shower, membasuh vaginanya. Jarinya masuk ke dalam liang vaginanya mengorek liang vaginanya. Membersihkan liang vaginanya, sambil menangis tersedu sedu. Dia sadar, dengan apa yang baru saja di lakukanya. Tapi semua itu di luar kehendaknya.

Dia sadar telah bercinta dengan Satpamnya sendir, dengan pegawainya. Bagiamana jika Samuel tahu, bagaimana jika orang tahu. apa yang harus di lakukannya. Semua pikiran itu menghantui dirinya.

Selesai mandi Ratna segera ke ruang tamu. Ratna menatap lukisan tua itu “saya tahu, kamu telah memasuki tubuh saya, menyuruh saya melakukan hal memalukan, apa mau mu, iblis.” katanya dalam hati. Ratna berniat membuang lukisan itu. Tangannya berusaha melepas lukisan tua itu. Tapi sedikit pun Ratna tak berhasil. Bergeser satu centi pun tidak.

Lukisan itu seperti terpaku erat di dinding itu. Ratna putus asa, dan kembali merenung di kamarnya.
-------------------------------------------------

“pak Sam, saya minta pintu itu, di rubah letaknya sesuai saran pak Ong “kata pak Agus, pelanggannya. “baik pak Agus “kata Samuel. “oh iyah, jangan lupa, loe sesuai-in ukurannya yah, gak boleh lebih gak boleh kurang “kata Pak Ong seorang ahli Hong Sui yang sudah cukup berumur. “eh cerewet bener nih kakek kakek “ujarnya dalam hati.

Samuel lalu mencatat semuanya. Tiba tiba pak Ong berkata pada Samuel “eh, wa liat, ada hawa gelap, di wajah loe “. Samuel menatap pak Ong, lalu dia berjalan ke cermin besar yang ada di rumah pak Agus. Menatap wajahnya di cermin itu. “wah, gak ada tuh, yang ada mata saya agak ngantuk, kurang tidur semalam “kata Sam. Pak Ong tersenyum, dia tahu Sam tak mempercayai ucapannya.

“wa tau loe, pikir pake logika, tapi ada hal di luar logika yang loe gak ngerti, nih kartu nama wa, kalau loe perlu, loe boleh telepon wa “kata pak Ong sambil memberikan kartu nama itu. Samuel menerima kartu nama itu. tertulis jelas Ong Gok Kan, ahli hongsui, dan spiritual konsultan. “oke, terima kasih pak Ong “kata Sam, sambil menyimpan kartu nama itu di dompetnya.

Malam itu seperti biasa mereka makan malam bersama. Hanya Ratna terlihat diam saja. “ada apa Ratna, kamu gak enak badan..” kata Sam, sambil memegang kening istrinya. “tidak apa apa pi, saya baik baik aja “jawab Ratna. Setelah selesai acara makan malam itu mereka pun masuk ke kamar tidurnya.

Ratna benar benar tak bergairah. Pikiran nya kacau balau, mau mengaku kajadian tadi, tantu tak mungkin, bisa bisa hancur rumah tangga yang baru mereka bina. Ratna memilih diam, dan berusah untuk tidur.

Sebenarnya Sam pun berpikir yang sama, Sam masih memikirkan kejadian itu. Di bilang mimpi sepertinya nyata. Di bilang nyata tapi seperti bermimpi. Mata Sam terpejam, tapi yang terbayang wanita yang berada di lukisan tua itu. Sam menjadi penasaran. Yakin istrinya telah tertidur, dan yakin dirinya masih sadar, Sam segera keluar dari kamar tidurnya.

Kakinya melangkah ringan, tujuannya ruang tamu dimana lukisan itu berada. Sam menatap lukisan itu. Mengingat ingat nama wanita yang pernah di sebutnya. Tapi Sam tak berhasil mengingatnya. Sam pun duduk di sofa besar yang langsung menghadap lukisan tua itu. Matanya tetap menatap lukisan tua itu. “siapa nama kamu “ujarnya dalam hati.

Tanpa di sadarinya wanita itu telah duduk di sampingnya di sofa itu. “namaku Mourent, sayang “. Sam terperanjat “ha, kamu hantu..” teriak Sam. Wanita itu tersenyum, tiba tiba dia meniupkan hawa dingin dari mulutnya. Untuk sesaat Sam terpaku. Wanita itu membuka piyama Samuel. Mengulum penisnya dengan bernafsu. membuat birahi Samuel meningkat drastis.

Samuel tak bisa berbuat apa apa, dia hanya menikmati perlakuan wanita itu. Penis Samuel di sedotnya dengan begitu benafsu. Benar benar Samuel tak pernah menerima servis sex yang sedemikin dasyat. Nafsu menjadi sangat tinggi.

Tubuhnya terasa melayang layang. Dan tiba tiba Sam mengejang. Spermanya keluar bagai air seni. mengalir deras banyak sekali. Kemudian tubuh Samuel menjadi lemas tak berdaya. Sam pun terjatuh, terbaring di lantai. Pandangan matanya gelap, dan Samuel tak sadarkan diri.

Paginya seisi rumah gempar. Pembantu menjerit melihat tuannya terbaring di lantai dari selangkangan piyamanya tampak darah yang sudah mengering. Ratna terbangun dari tidurnya karena mendengar jeritan keras pembantunya. “ya.. ampun, Sam.. Sam… bangun apa yang terjadi..” jeritnya. Perlahan Sam membuka matanya. Wajahnya tampak pucat.

Dengan berjalan tertatih, Sam di bantu Ratna masuk ke kamarnya. Ratna membantu Sam, membersihkan penisnya dan mengganti piyamanya. Sam pun berbaring di ranjangnya. “Sam, apa yang terjadi.. “tanya Ratna pada suaminya dengan kwatir. “lukisan itu, lukisan.. hantu.. “kata Suaminya terbata. Istrinya tercengang. “Ratna.. am ambil dom dompet saya..” kata Sam dengan suara terbata. Samuel seperti orang sekarat.

Ratna mengambil dompet suaminya memberikan pada suaminya. Dengan tangan bergetar, Samuel mengeluarkan kartu nama pak Ong. “tel pon.. dia…” kata Samuel

Ratna membaca kartu nama tersebut, lalu mengHp nomer telpon yang tertera di sana.

“halo.. “suara pak Ong terdengar. “maaf, dengan pak Ong, saya istri Samuel “kata Ratna. Lalu Ratna menceritakan secara rinci kejadian yang menimpa suaminya. “bisa tolong pak Ong “tanya Ratna penuh harap. “baik wa ke sana sekarang “kata Pak Ong.

Setengah jam kemudian, pak Ong sudah berada di rumah Samuel. Dia di sambut Ratna “mari pak Ong silakan masuk, tolong Samuel pak Ong, dia di kamar ayo “kata Ratna tak sabar. Begitu melintasi ruang tamu, pak Ong diam tertegun menatap lukisan tua tersebut. Kemudian mata pak Ong bagai radar, menyapu seluruh ruang tamu itu.

“hem… ini sumber masalahnya..” kata pak Ong menunjuk lukisan itu. Sementara pak Ong meninggalkan lukisan tersebut. Lalu berjalan masuk ke kamar Ratna. Di sana tampak Samuel berbaring sekarat. Pak Ong menggelengkan kepalanya. “loe tau gak, loe bisa mati, setan itu meyedot, loe punya hawa murni “ujar pak Ong.

“lalu gimana pak Ong, bisa di tolong “tanya Ratna kawatir dengan keadaan suaminya.

Pak lalu mengambil kertas hu ( kertas berwarna kunig, dengan tulisan aksara Chinese ) dari dalam tas prakteknya. “ambilkan wa gelas “kata pak Ong. Sambil membaca mantera mantera, pak Ong membakar kertas kuning itu, lalu memasukannya dalam gelas.

Dia meminta gelas itu di isi air putih, lalu meminta Samuel meminumnya. Aneh bin ajaib, sesaat kemudian, Samuel mampu berbicara dengan lancar. Ratna tampak bergembira. “loe masih belum sembuh benar, wa urusin pokok masalahnya dulu “kata pak Ong, lalu kembali ke ruang tamu itu.

Dia berdiri di depan lukisan tua tersebut. Matanya terpejam, mulutnya berkomat kamit.

Cukup lama pak Ong berdiri di depan lukisan tua tersebut. Dari dahinya terlihat banyak peluh. Pak Ong tersenyum, lalu kembali ke kamar Samuel.

“namanya Mourent “kata pak Ong. Kuping Samuel terasa di gelitik. “dari mana pak Ong tahu ? “tanya Sam keheranan. “dia yang bilang sama wa “katanya. Pak Ong lalu bercerita, Wanita misterius itu sebenarnya anak dari pemilik rumah tua ini dulu. Dia di perkosa dan di bunuh oleh, pembantunya. Jasadnya di kubur dalam lantai di gudang belakang rumah ini. Saat itu dia di nyatakan hilang.

Kedua suami istri itu mangut mangut “lalu bagaimana caranya pak Ong “tanya Samuel.

“Kalau mau, saya bisa mengadakan upacara pembersihan, memindahkan sisa jasadnya ke tempat layak, dan membacakan sutera sutera suci ( doa doa ) supaya rohnya bisa berreinkarnasi, jadi dia tak akan menganggu kalian lagi “. terang pak Ong.

Suami istri itu menyetujui. Setelah menentukan hari baik, Samuel dan Pak Ong beserta beberapa tukang bangunan membongkar lantai gudang belakang rumah itu. Dan tepat seperti yang di katakan pak Ong di situ terdapat kerangka manusia. Kerangka itu di bersihkan, di masukkan dalam peti mati, dan di kubur di TPU secara layak. Pak Ong yang memimpin semua ritual itu hingga selesai.

Lukisan tua itu pun berpindah tangan. Pak Ong membawa pulang lukisan tua itu. Sekarang rumah itu telah benar benar bersih. Pasangan suami istri itu tak lagi di ganggu hantu penasaran. Mereka bisa hidup tenang di dalam rumah mewah mereka. Hantu wanita itu telah pergi ke alamnya.

Tinggal hantu lelaki yang bernama Joko. Setelah semua berjalan normal, saat Samuel pergi ke kantornya, hantu lelaki itu berjalan masuk ke dalam rumah majikannya. Berjalan pelan mengendap endap, lalu membuka pintu kamar Ratna. Wanita itu terkejut jantungnya berdegup keras.

Mata liar Joko, menatap nafsu, paha mulus Ratna, yang terbuka.. Ratna segera merapikan baju dasternya yang mini. “mau apa kamu Joko “tanya Ratna. Joko tersenyum “bu, sejak ibu ajak saya ngentotinsaya jadi selalu terbayang bayang, saya ingin lagi, bu “ujar Joko sambil cengar cengir.

“Joko, tolong yah, kamu kan tahu, saat itu saya tak sadar, saya kesurupan, kalau kamu macem macem, saya pecat kamu “ancam Ratna. “maaf bu, saya tahu saat itu ibu kesurupan, dan ibu juga tahu saat itu kita ngentot, tapi tuan sama sekali tidak tahu loh bu “kata Joko tersenyum. “ha.. kamu mengancam saya Joko “bentak Ratna.

“terserah ibu mau bilang apa, yang jelas saya kepingin sama ibu, saya memohon bu sekali saja “kata Joko bersimpuh, sambil merayu. Ratna seperti di skak mat, kalau menolak, Joko melapor pada suaminya. “s-i-a-l-a-n “umpat Ratna dalam hati.

“baik sekali ini saja, tapi jangan suruh saya mengulum “kata Ratna membuka daster tidurnya.

Tubuh Ratna hanya di temanin celana dalam hitam mininya saja. lalu Ratna berbaring di tempat tidur. Dengan sangat bernafsu Joko menjilati putting susu Ratna. Tangannya meremas remas lembut buah dada montok Ratna. Jilatan dan remasan tangan Joko di rasakan jelas oleh Ratna, sehingga menaikan birahinya, membuat selangkangannya terasa basah. Ratna sadar, dia tidak sedang kesurupan.

Joko pun membuka lebar kaki wanita cantik itu, lalu dia menciumi selangkangannya yang masih terbalut celana dalam hitam mini. Menhirup aroma vagina Ratna dalam dalam. Jarinya bermain di selangkangan celana dalam Ratna. Ratna mulai mendesah, birahinya terus meningkat. “shhh … ashh Joko, buka celana saya..” pintanya, karena sudah tak tahan.

Dengan senang hati s-e-t-a-n- itu melepas celana dalam Ratna. Lidahnya lansung menjilati klitoris Ratna. “ahhh… ashh “erang nikmat Ratna terdengar. Joko terus mengiring birahi Ratna ke gawang pertahanannya. Lidahnya terus menyapu klitoris Ratna dengan cepat. Rasa nikmat terus menyerang klitorisnya. Entah sadar atau tidak, erangan nafsu Ratna semakin liar.

“ahhh.. Joko, saya tak tahan.. gatel sekali … ahhh… Joko… di situ… ahh… gatel…” erang Ratna liar. Tak lama tubuhnya mengejang, untuk beberapa saat tubuhnya mengejet, nikmat. Joko berhasil membawa Ratna ke puncak birahinya.

Joko pun melepas baju seragam satpamnya. Menghapiri tubuh Ratna yang lemas, karena orgasmenya. Dengan tangannya, membimbing senjatanya supaya tepat sasaran, lalu menembaknya “aghhh…. Joko “jerit Ratna, ketika senjatanya memasuki liang vaginanya.

Joko pun bercinta dengan Ratna, seperti pengantin baru. Mereka berdua saling di amuk birahi masing masing. Berlomba lomba mencapai puncak kenikmatan. Hampir setengah jam mereka bergumul layaknya suami istri, sampai Joko kembali mengisi rahin Ratna dengan spermanya.

Setelah itu Ratna ke kamar mandi, dia membasuh dirinya, membersihkan vaginanya. Ratna dalam hati mengakui, sangat menikmati permainan liar nya dengan Joko. Ratna keluar dari kamar mandi dengan tubuh berbelit handuk.

“Joko kamu sudah puaskan, sekarang kamu keluar tinggalkan saya, ingat janji kamu, masalah ini tidak boleh di ketahui Samuel, dan ini yang terakhir “kata Ratna dengan nada tinggi. Joko tersenyum, “baik bu, terima kasih bu, maaf sudah menganggu “. Joko pun keluar kamar Ratna, meninggalkan Ratna sendiri di kamar itu.

Tida tiba dia merasa bulu kuduknya berdiri. Ada udara dingin mengalir melewati tubuhnya. Ratna menengok ke kiri dan kekanan. “Ratna … Ratna.. apa benar ini yang terakhir eloe bercinta dengan Joko..”

End

0 komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Share/Bookmark