BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

What Do You Like In This Blog?

Top Post

Minggu, 16 Januari 2011

Seks Dengan ABG Bule

Jam sudah menunjukkan pukul 2.00 siang. Hari ini berlalu dengan sangat membosankan. Meeting tentang implementasi software masih saja berlangsung sedari pagi tadi. Si konsultan yang sok pinter itu masih melakukan presentasi tentang feature-feature softwarenya. Sudah penat pikiranku mendengarnya, sehingga kadang kala aku berpikir.. Kalau saja ini semua cuma film, aku tinggal menekan tombol "fast forward" saja biar cepat selesai. Aku terpaksa ikut meeting ini karena semua board of management datang, termasuk the big boss.., my dad.

Begitu seriusnya meeting tersebut, hingga makan siangpun dilakukan di ruang meeting dengan membeli nasi kotak. Shit! Because having lunch is my favorite time in the office.. He.. He..

Jam 3.15 selesai jugalah segala macam cobaan ini. Aku bergegas kembali ke ruanganku bersama Lia, sekretarisku. Di lobby tampak resepsionis baru, Dian, tersenyum sambil menganggukkan kepala tanda hormat. Kubalas senyumnya sambil memperhatikan Noni yang duduk di sebelah Dian. Resepsionis yang satu lagi ini tampak jengah dan pura-pura tidak melihatku. Memang akhir-akhir ini dia tampak ketakutan bila bertemu, mungkin karena sering aku pakai dia untuk memuaskan nafsu birahiku.

Resepsionis baru Dian, adalah bekas pegawai salon langgananku. Aku rekrut dia karena memang kantorku butuh resepsionis cadangan kalau-kalau Noni tidak masuk. Tetapi alasan utama adalah karena bentuk fisik terutama buah dadanya yang amat mengusik nafsu kelelakianku.

Lia kembali ke mejanya, sedangkan aku masuk ke ruanganku. Sesampai di dalam, kuhempaskan tubuhku di kursi sambil menghela nafas panjang. Kubuka laptopku untuk browsing internet guna menghilangkan penat. Aku buka situs "barely legal teens" yang menampilkan ABG bule yang cantik-cantik. Melihat gambar-gambar itu, tiba-tiba aku teringat pengalamanku beberapa tahun yang lalu ketika aku masih kuliah di Amerika.

*****

Aku tinggal di sebuah apartemen di daerah Anaheim, California. Apartemenku ini terletak tak jauh dari Disneyland, sehingga banyak turis yang berkunjung ke daerah itu. Aku mengambil pasca sarjana di sebuah universitas yang tak jauh dari apartemenku. Singkat kata, lokasi apartemenku ini strategis sekali, kemana-mana dekat.

Kadang kala di akhir pekan, bila tidak ada acara lain, aku berkunjung ke rumah sepupuku di Long Beach. Sepupuku ini, Linda, berusia jauh lebih tua dariku, dan mempunyai anak laki-laki remaja. Namanya Franky, berumur 17 tahun, dan waktu itu duduk di bangku SMA/high school.

Pada suatu hari, aku mendapat undangan bbq dari Linda, sepupuku itu. Kukebut Honda Civic-ku menembus belantara highway menuju Long Beach. Tak lama, akupun sampai di rumahnya yang mempunyai pekarangan cukup luas.

"Hi.. Bert, ayo masuk" Linda menyapaku.
"Sombong nih udah lama nggak ke sini"
"Sedang sibuk nih, banyak tugas" alasanku.

Memang beberapa minggu ini aku menghabiskan akhir minggu bersama-sama dengan teman-temanku.

"Hi.. Oom Robert" Franky menyapaku.
"Gimana notebook-nya sudah nggak pernah ngadat lagi khan?"
"Nggak Frank.. Kamu memang jago" pujiku.

Franky ini memang terkenal pintar, dan hobby komputer. Notebook-ku yang rusak bisa dia perbaiki, sedangkan saat aku bawa ke toko tempat aku membeli, aku disarankan untuk membeli yang baru saja. Wajahnya pun ganteng, hanya saja dia agak sedikit feminin. Berkacamata, selalu berpakaian rapi, dengan rambut kelimis disisir ke samping, membuatnya tampak smart, santun, dan.. Anak Mami.

"Ini Oom, kenalin my special friend" katanya.

Agak kaget juga aku melihat gadis ABG yang muncul dari dalam. Dia gadis bule seusia Franky, dengan tubuh yang tinggi semampai dan rambut pirang sebahu.

"Hi.. I am Kirsten" katanya menyapaku.
"Hello.. I am Robert. Nice to meet you" kataku sambil menatap matanya yang berwarna biru.
"Hebat juga kamu Frank" kataku menggoda. Diapun tertawa senang.

Kami pun lalu ke halaman belakang, dimana bbq diadakan. Beberapa tamu telah datang. Freddy, suami Linda tampak sedang mempersiapkan peralatannya. Akupun kemudian berbincang basa-basi dengannya.

Sepanjang acara, kadang aku lirik Kirsten, ABG bule itu. T-shirt warna hijau ketatnya memperlihatkan tonjolan buah dadanya yang terbungkus BH. Karena ukuran buah dadanya yang besar, saat dia berjalan, buah dadanya itupun bergoyang-goyang menggemaskan. Ditambah dengan celana pendek jeans yang memperlihatkan pahanya yang mulus menambah indahnya pemandangan saat itu. Celana jeans yang pendek itu kadang memperlihatkan sebagian bongkahan pantatnya. Memang saat itu sedang musim panas, sehingga mungkin wajar saja berpakaian minim seperti itu.

"Bert, kita mau minta tolong nih. Aku dan Freddy mau ke pesta penikahan temanku di New York. Tolong ya kamu jagain rumah sama si Franky. Tolong awasin dia supaya nggak macem-macem" Linda meminta bantuanku ketika kami telah menyantap makan malam kami.
"Yach OK deh.. Asal ada oleh-olehnya saja" jawabku.
"Beres deh.." sahut Linda sambil tertawa.
"Memang perlu juga nih pergantian suasana untuk beberapa hari", pikirku.

*****

"Frank.. Oom pergi dulu ke kampus. Ada tugas kelompok nih. Pulangnya agak malam, OK. Take care, and behave"
"Iya Oom.. Jangan kuatir." jawabnya sambil memakan cerealnya.

Sesampai di kampus, aku pun mulai menyelesaikan tugas bersama kelompokku. Ternyata cepat selesai juga tugas tersebut. Setelah makan siang di cafetaria, akupun kembali ke rumah sepupuku.

Tiba di depan rumah sepupuku itu, tampak sebuah mobil lain sedang parkir di halaman rumah. Akupun tak ambil pusing dan masuk ke ruang tamu lewat pintu belakang. Saat duduk si sofa, tiba-tiba kudengar suara-suara mencurigakan dari dalam kamar Franky. Akupun mengendap-endap menuju jendela kamarnya yang terkuak sedikit. Di dalam kulihat Kirsten sedang menciumi Franky dengan bernafsu.

"Come on open your mouth a little bit" katanya sambil kemudian terus menciumi Franky yang tampak kewalahan.
"Here touch my breasts" Kirsten menarik tangan Franky untuk kemudian diletakkannya di dadanya yang terbungkus tank top warna pink.

Aku terbeliak melihat pemandangan ini, dan tiba-tiba saja akalku berjalan. Aku bergegas ke ruanganku untuk mengambil videocam yang kugunakan kemarin untuk merekam pesta bbq. Saat aku kembali mengintip ke kamar Franky, tampak Kirsten mengangkat tank topnya sehingga menampakkan buah dadanya yang mulus dan ranum di depan wajah Franky.

"You may kiss them.. Come on.. Suck my breasts" katanya. Franky masih tampak terdiam bengong sehingga Kirstenpun tampak tak sabar dan menarik kepalanya menuju buah dadanya.
"Ahh.. Shit.. Yeah.. Suck it.. That's right.. Ahh" erangnya ketika Franky mulai menghisapi buah dadanya yang putih mulus berputing merah muda itu.

Kemaluanku memberontak di dalam celanaku, tapi tetap aku berkonsentrasi merekam semua adegan ini.

"Now it's my turn. I want to suck your cock. I want to taste Indonesian cock" Kirsten berkata seperti itu sambil berlutut di depan Franky. Dibukanya celana Franky sehingga tinggal celana dalamnya saja yang masih tertinggal.

Kirsten mulai menjilati kemaluan Franky dari luar celana dalamnya, sambil matanya menatap menggoda ke arah Franky.

"You like that? Hmm.. You like that? " erangnya menggoda.
"Ohh.." tiba-tiba Franky mengejang dan tampak cairan ejakulasinya membasahi celana dalamnya.
"Shit.. Franky.. You came already?" tampak Kirsten kecewa.
"You've never done this before huh?"

Frankypun tertunduk lesu, sementara Kirsten dengan sedikit kesal membenahi pakaiannya dan kembali bangkit berdiri. Saat itu aku mengambil keputusan untuk menerjang masuk ke dalam. Pintu ternyata tidak terkunci, dan mereka tampak kaget melihat aku masuk membawa video camera.

"What the hell are you doing?!!" tanyaku.
"Oh anu Oom.. Nggak kok.. Anu.." Franky tampak terbata-bata tidak bisa menjawab.
"It is not what it looks like. Nothing happened, sir.." Kirstenpun tampak agak sedikit ketakutan.
"Hey.. I got all the proof here" sahutku.
"I am going to tell your Mom and your parents too, Kirsten"
"Please don't.. Sir" tampak Kirsten mulai panik dan mencoba merayuku agar menyimpan rahasia ini. Sementara Franky tampak pucat pasi sambil mengenakan kembali pakaiannya.
"Stay here.. I want to talk with both of you" kataku sambil keluar membawa videocam meninggalkan mereka berdua. Kusimpan baik-baik barang bukti ini.

Sekembalinya ke ruangan itu, Franky dan Kirsten tampak gelisah duduk di tepi ranjang. Persis seperti maling yang tertangkap di tayangan Buser SCTV He. He..

"You won't tell anybody, will you sir? " tanya Kirsten berharap.
"Well.. It depends. If you let me fuck you.. I won't" jawabku.

Aku memang horny sekali melihat Kirsten saat itu. Dengan rok mini dan tank top-nya, tampak kesegaran tubuh ranum ABG bule ini.

"Lho kok.." tanya Franky kaget.
"Iya Frank. Oom pengen ngerasain pacarmu ini. Ngerti!! Sekalian kamu bisa belajar gimana lelaki sejati make love. Biar nggak malu-maluin" jawabku.
"You want to taste real indonesian cock, don't you? You little slut" kataku sambil meremas-remas rambut pirang Kirsten.

Akupun lalu duduk di samping gadis remaja bule ini di ranjang. Kuremas-remas pundaknya yang mulus.

"Pindah sana.. Duduk di kursi!!" perintahku pada Franky.

Kutarik wajah cantik Kirsten, dan kukulum bibirnya. Sementara tanganku meremas-remas buah dadanya dari balik tank topnya. Pertama kali dia tak memberikan reaksi, akan tetapi setelah beberapa lama, dia mulai mengerang nikmat.

"Hmm.. Hmm" erangnya ketika tanganku merogoh ke balik tanktopnya dan memilin puting buah dadanya yang telah mengeras.

Kuangkat ke atas tank topnya sehingga buah dadanya yang tak tertutup BH mencuat menantang di depan wajahku.

"You want me to suck your breast?" tanyaku.
"Hmm.. Yeah.. Please sir.." jawabnya mendesah.
"Ahh.. Sstt.. Oh yeah.." erangnya lagi ketika buah dadanya aku hisap sambil tanganku memainkan puting buah dadanya yang lain.
"Ini namanya nipple, Frank. Cewek biasanya suka kalau bagian ini dijilat dan dihisap. Ngerti?" kataku sambil menunjukkan cara menjilat dan menghisap puting buah dada kekasih cantiknya ini. Sementara Kirsten makin mengerang tak karuan menerima kenikmatan yang diberikan mulutku di dadanya.
"Ok now it is your turn to suck my cock. You want it, right?" tanyaku sambil berdiri menghadapnya yang duduk di atas ranjang.
"Come on open your present, you naughty girl!!" perintahku lebih lanjut.

Tangan halus Kirstenpun mulai membuka retsleting celanaku. Karena tak sabar, akupun membantunya membuka celana itu berikut celana dalamnya. Tampak kemaluanku sudah berdiri tegak dengan gagahnya di depan wajah cantik Kirsten.

"Is it big enough for you, Kirsten?" tanyaku sambil meremas-remas rambut pirangnya.
"Yes, sir.. Very big.." jawabnya sambil tangannya mengelus-elus kemaluanku. Matanya yang biru indah tampak sedang mengagumi kemaluanku yang besar.
"What are you waiting for? Come on suck my big Indonesian cock. Let your boyfriend watch!!" perintahku sambil sedikit mendorong kepalanya ke arah kemaluanku.

Kirstenpun mulai mengulum kemaluanku. Sesekali dijilatinya batang kemaluanku sambil matanya menatapku menggoda.

"You like it, huh?" tanyaku sambil meremas remas rambutnya gemas.
"Yes.. Very much, sir" katanya sambil tersenyum manis.

Tangannya yang halus mengocok-ngocok kemaluanku. Dijilatinya kepala kemaluanku, dan kemudian dikulumnya lagi senjata pamungkasku. Mulutnya yang berbibir tipis khas orang bule tampak penuh disesaki kemaluanku. Kusibakkan rambutnya yang jatuh menutupi, sehingga pipinya yang menonjol menghisapi kemaluanku tampak jelas tertampang di hadapan Franky.

"Lihat Frank.. Cewekmu suka banget kontol Oom. Makanya kalau punya kontol yang besar.." kataku menggoda Franky.

Di atas kursi, Franky terdiam bengong melihat pacar bulenya yang cantik sedang dengan lahap menghisapi kemaluanku. Tampak Franky mulai terangsang karena dia mulai memegang-megang kemaluannya sendiri.

"OK.. It's time to fuck you" kataku sambil melepas baju yang kukenakan sehingga aku sekarang sudah telanjang bulat.

Aku duduk di kursi di hadapan Franky dan kuminta Kirsten untuk menghampiriku. Kusuruh dia duduk dipangkuan membelakangiku. Kuciumi pundak Kirsten yang masih mengenakan tank topnya, dan kuraba pahanya yang putih menggairahkan itu. Sesampai di celana dalamnya, kusibakkan celana itu ke samping sehingga tampak vaginanya yang bersih tak berbulu, merekah mengundang. Kupermainkan jariku di vaginanya, dan kuusap-usap klitorisnya. Tubuh Kirsten agak sedikit melonjak sambil dia mengerang-erang kenikmatan.

"Yeaah.. That's it.. That's it" desahnya sambil menggelinjang.
"Ini namanya klitoris, Frank. Ini daerah paling sensitif. Catat itu!" kataku. Franky tampak masih mengusap-usap kemaluannya sendiri melihat kekasih bulenya kukerjai.
"You want me to fuck you now?" tanyaku pada Kirsten yang terus menerus mengerang dan mendesah.
"Please.. Please.." jawabnya.
"But your boyfriend is looking" kataku lagi.
"I don't care. Please fuck me, sir.." Kirsten menjawab sambil meraba-raba buah dadanya sendiri. Tanganku masih mengusap-usap kemaluan gadis remaja cantik ini sementara mulutku menciumi pundaknya yang bersih mulus.

Franky tiba-tiba berdiri dari kursi dan menuju Kirsten. Tangannya mengusapi rambut Kirsten sementara tangannya yang lain mulai membuka retsleting celana yang dikenakannya.

"Hey!! Mau ngapain kamu? Nggak usah ikut-ikut. Balik duduk sana. Kamu lihat saja dulu!!" perintahku. Dengan menurut Frankypun kembali duduk menatap pacarnya yang sedang akan disetubuhi Oomnya.

Kirsten mengarahkan kemaluanku ke vaginanya. Ketika dia merendahkan tubuhnya, sedikit demi sedikit kemaluanku pun memasuki tubuhnya.

"Hmm.. Oh my god.. Ohh.." erangnya ketika vaginanya disesaki kemaluanku.
"You like that?" tanyaku.

Kirsten tak menjawab, akan tetapi dia mulai menaik turunkan tubuhnya di atas pangkuanku. Badannya agak aku condongkan ke belakang hingga aku dapat menciumi bibirnya, tatkala kemaluanku memompa vagina ABG bule cantik ini. Tanganku menarik tanktopnya ke atas sehingga buah dadanya yang berayun-ayun menggemaskan dapat aku remas sepuas hati.

"Perhatikan baik-baik Franky. Begini caranya memuaskan pacarmu!!" kataku di sela-sela erangan Kirsten.

Setelah beberapa lama, aku turunkan tubuh Kirsten dari pangkuanku, dan kutarik dia menuju ranjang. Kurebahkan tubuhku di ranjang dan Kirsten kemudian menaiki tubuhku.

"I want to ride your big dick. Is it Ok, sir?" tanyanya.
"Yes.. Do it. Let your boyfriend watch and learn!" kataku.

Kembali vagina sempit Kirsten menjepit nikmat kemaluanku. Tubuh padatnya tampak naik turun menikmati kelelakianku, terkadang digesek-gesekkannya pantatnya maju mundur menambah sensasi nikmat yang aku rasakan.

"Oh my god.. So big.. Yes.. Yess.. Oh yess.." erang Kirsten sambil terus memompa kemaluanku.

Kulihat Franky sekarang sedang mengocok kemaluannya sendiri. Mungkin sudah tidak tahan dia melihat pacarnya aku setubuhi.

"Ohh.. I am cumming.. Yeahh.." jerit Kirsten sambil menjatuhkan tubuhnya dipelukanku.

Tampak butiran keringat membasahi keningnya. Kuusap rambutnya dan kuciumi wajahnya yang cantik itu.

"OK I want to cum in your pretty face. Suck it again" perintahku.

Kirstenpun kemudian menciumi wajahku, leherku kemudian menghisap puting dadaku. Kemudian dengan gaya menggoda, dia menjilati perutku dan terus menuju ke bawah. Tak lama kembali mulutnya menghisapi kemaluanku dengan bernafsu.

"Look at your boyfriend while you are sucking my cock!!" perintahku.

Kirsten pun menoleh ke kiri ke arah Franky sementara kemaluanku masih menyesaki mulutnya. Tangannya menyibakkan rambutnya sendiri, sehingga pacarnya dapat melihatnya dengan jelas ketika dia mengulum kemaluanku.

"Ehmm.. Ehmm.." erangnya sambil tangannya mengocok bagian bawah batang kemaluanku yang tidak muat masuk ke dalam mulutnya.

Aku memandang Franky sambil mengelus-elus rambut pirang pacarnya yang cantik ini. Tampak makin cepat Franky mengocok kemaluannya sendiri sambil menatap Kirsten yang sedang menghisapi kemaluanku.

"Ahh" Tak lama Frankypun menjerit ketika dia mengalami orgasme. Sementara Kirsten, pacarnya, masih menikmati kemaluanku dengan lahap.
"Oh shit.. I am cumming.." jeritku.

Kirsten membuka mulutnya ketika cairan ejakulasiku tersembur keluar mengenai wajah dan mulutnya.

*****

Mengenang kejadian itu, terasa nafsu birahiku timbul. Terlebih setelah melihat gambar di notebookku dimana seorang laki-laki sedang dihisap kemaluannya oleh seorang wanita, sementara dia melahap buah dada wanita yang lain dengan rakusnya.

"Masih ada waktu untuk melakukan seperti itu", pikirku setelah melihat jam tanganku. Memang sore itu aku ada janji untuk latihan driving dengan seorang teman.
"Lia.. Tadi bapak sudah pulang belum?" tanyaku lewat telepon pada sekretarisku.
"Sudah Pak.. Sehabis meeting tadi langsung pulang" jawabnya.
"Kalau gitu kamu kemari sebentar. Ajak Dian juga", perintahku lebih lanjut. Memang enak punya karyawati cantik.


Tamat


The Club

Seorang anak laki-laki masuk ke dalam suatu klub sex rahasia yang mempromosikan hubungan seks antar saudara, tetapi hanya setelah telah berhubungan kelamin saudarinya.

***

Joseph telah lama menantikan malam ini. Semua orang selalu membicarakan tentang klub itu tetapi tak seorangpun akan mekatakan secara persisn apa yang ada di dalam klub itu. Banyak issue yang mengatakan bahwa sering diadakan pesta sex liar untuk anggota klub.

Pada usia ke 15, ia telah banyak memikirkan masalah sex. Ia juga telah banyak menjumpai para anggota yang susianya sebaya dengannya atau sedikit lebih muda. Malam ini dia berniat untuk mendaftar ke dalam klub itu. akhirnya ia akan menemukan apa yang selama ini diperbincangkan orang.

Tak seorangpun akan menceritakan kepadanya tentang maksud mereka masing-masing. Bermacam-Macam pikiran jelek timbul dikepalanya ketika dia sedang duduk menunggu diluar ruang pertemuan itu. Sampai kemudian mereka memanggilnya untuk masuk keruang tersebut. Ruangan pertemuan itu terletak diluar ruang tidur pimpinan club.

Ia bisa dengar pergerakan dan tertawa genit yang berlangsung di dalam kamar tersebut. Untuk pertama kali dalam hidupnya dia mendengar suara wanita seperti itu. Ia melihat pada dirinya sendiri. Ia telah mengenakan pakaian persis seperti apa yang telah diperintahkan; sepasang celana dan kemeja, dan telanjang kaki tanpa mengenakan sepatu.

Shelly adiknya yang berusia 13 tahun melihatnya ketika dia pergi dan bertanya mau pergi kemana. Dia hanya mengatakan kepadanya agar tidak mencampuri urusannya dan kemudian pergi tanpa mengatakan apapun kepada adiknya yang cerewet itu.

Gagasan untuk melakukan pembuatan itu datang dari para tetangganya. Ia pikir sebaiknya segera bangun dan metinggalkan tempat itu. Akan tetapi sudah terlambat, piintu telah terbuka dimana Ralph. Sang pemimpin muncul dihadapannya. Ia berdiri dengan mengenakan celana pendek memegang topeng Halloween plastik. Ralph kemudia menghampirinya.
"Buka pakaianmu dan pakai ini." katanya sambil memberikan topeng itu.

Joseph tidak dapat menolak. Tapi dia ragu-ragu untuk melepas semua pakaiannya. Ada orang lain disana yang bisa melihatnya telanjang bulat. Tidak pernah sebelumnya ada orang yang melihatnya telanjang, kecuali, dia duga suatu ketika Shelly pernah mengintipnya, tapi dia adalah adiknya sehingga tidak pernah diperhitungkan.

Ralph melihat keraguannya.
"Jika kamu tidak ingin masuk klub, aku tidak memaksanya."
"Tidak, aku benar-benar ingin masuk," kata Joseph segera sambil melepas bajunya.
Ralph tersenum melihatnya. "Bagus, segera buka pakaianmu dan pakai topeng."

Joseph segera melepas semua pakaiannya, ia tidak ingin mengambil resiko buat keanggotaan klubnya. Kemudian dia berdiri didepan Ralph tanpa sehelai benangpun kecuali topeng.
Ralph melihat kebawah kearah lemaluan Joseph dan tersenyum kecil,
"Kita akan memperbaikinya segera, ayo masuk kedalam!"

Joseph mengikuti sang pemimpin masuk kedalam kamarnya. Laki-laki anggota klub lainnya ikut masuk, Ada 7 orang didalam kamar itu, semuanya hanya memakai celana pendek. Dan dia segera melihat bahwa diatas tempat tidur ada anak lain yang juga memakai topeng, dan selimut menutupi tubuhnya sehingga dia tidak tahu siapa dia.

"Ini ujian buatmu!" kata Ralph.

Joseph melihat kearah sang pemimpin yang berjalan ke tempat tidur. "Kamu harus lakukan apa yang kita perintahkan. Pertama, kepada semua diruang ini, kalian tidak boleh berbicara apa-apa sampai semuanya selesai."

Ralph memegang ujung sudut selimut dan pelan-pelan menariknya. Joseph segera dapat melihat kemulusan kulit yang hanya dimiliki seorang gadis. Kemudia ketika ia melihat dengan jelas sepasang bukit dada kecil yang menggairahkan, penisnya pun segera bangkit. Ia merasa batang penisnya menjadi lebih keras dan lebih keras lagi ketika melihat semakin banyak bagian tubuh telanjang anak gadis itu. Gadis cilik itu tiba-tiba merasa malu dan segera menutup sepasang buah dada kecilnya itu dengan lengan tangannya.

"Kamu harus tetap terbuka jika kamu ingin masuk kedalam klub." Kata Ralph yang dapat didengar oleh Joseph dengan jelas.

Dan gadis cilik itupun segera menurunkan tangannyanya. Joseph tiba-tiba mernysadari bahwa ia bukan satu-satunya yang akan diproses masuk ke dalam klub malam ini.

"Kemari kamu." Kata Ralph kepada Joseph.

Joseph segera mendekat dan berdiri disamping Ralph sehingga langsung berhadapan dengan tubuh telanjang itu. Dari lekukan tubuhnya itu menunjukan dengan bahwa tubuh anak gadis itu baru mulai berkembang. Joseph benar-benar terpesona melihat tubuh yang sangat menggairahkan ini. Ini adalah juga untuk pertama kalinya ia melihat seorang anak perempuan yang telanjang secara nyata. Ia merasa akan orgasme hanya kerena melihat kemolekan tubuh gadis cilik ini.

Ralph cukup waspada dengan keadaan Joseph. Dia tidak mau membiarkan terjadinya kegagalan pada proses upacara ini, maka segera memberi instruksi yang berikutnya nya. "Aku ingin kamu segera orgasme diatas dadanya."

Kedua-duanya Joseph dan anak perempuan saling berpandangan dengan shock.

"Well, kamu sudah berjanji akan mengikuti perintah kami, segera lakukan itu!" Joseph memang sudah merasakan bahwa penisnya sudah berdenyut-denyut nikmat sebagai tanda bahwa orgasmenya sudah tidak lama lagi, segera mengangguk kearah sang pemimpin, kemudian kembali melihat kearah tubuh anak gadis cilik yang sangat menggairahkan itu, sambil menggusap-usap batang penisnya.

Si gadis cilik cuman bisa diam terbengong-bengong tidak tahu harus melakukan apa. Dan gadis itu mulai tegang dan terangsang melihat anak laki-laki asing yang sedang melakukan onani didepanya. Tanpa disadarinya, tanganya mengusap-usap kulit tubuhnya yang mulus, dan beberapa saat kemudian beberapa kali semburan yang cukup kuat dari sperma Joseph menimpa sepasang bukit dadanya yang baru mulai mengembang itu.

Kejadian itu membuatnya jijik dan sekaligus menggairahkan perasaan birahi gadis cilik ini. Cairan sperma berwarna putih susu yang kental, liat dan lengket itu sepertinya membuat gairah gadis cilik ini semakin membara, juga kepada anak laki-laki asing yang demikian bergairah sehingga orgasme hanya karena melihat tubuhnya yang telanjang bulat itu.

"Ambil sperma itu dan usap-usapkan ke vaginamu sampai kamu juga orgasme." Perintah Ralph pada gadis cilik itu. Sekali lagi keduanya terkejut dan saling pandang. Gadis cilik itu membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu, tapi segera dipotong Ralph. "Ingat instruksi yang pertama, tidak ada yang boleh bicara!"

Pertama-tama gadis cilik itu benar-benar shock, akan tetapi kemudian mulai menhikuti perintah Ralph dengan patuh; meraup cairan sperma didadanya dan mengusapkannya ke vaginanya dan digosok-gosokkannya ke celah-celah vaginanya. Dia memang pernah melakukan onani seperti tu, kadang-kadang juga dengan menggunakan minyak baby oil, tapi tidak pernah terbanyang dalam pikirannya bahwa dia akan menggunakan cairan sperma untuk beronani sampai orgasme. Perasaan malu, takut dan bergairah saling berpacu dalam diri gadis cilik ini tapi segera dilupakannya, dia segera berkonsentrasi untuk membuatnya mencapai orgasme tanpa perduli lagi bahwa hal itu bisa membuatnya hamil.

Joseph juga benar-benar menikmati proses untuk orgasme gadis cilik itu. Penisnya dengan cepat bangkit lagi. Ia kembali mengocok-kocok batang penisnya lagi, tetapi Ralph segera mencegahnya. Joseph jadi gelisah dengan berkobarnya kembali gairah seksualnya, tapi dia menuruti perintah Ralph sambil menikmati pemandangan menggairahkan dari sesosok gadis cilik dihadapannya itu.

Gadis cilik itu sampai menggigit bibirnya untuk menahan agar dia tidak mengeluarkan suara. Gejolak gairah seksualnya benar-benar telah menyelimuti seluruh tubuhnya. Tubuhnya bergetar ketika setapak-demi setapak dia mencapai puncak orgasmenya.

"Perhatikan baik-baik," kata Ralph kepada Joseph. "Usahakan sekuatnya untuk menahan spermamu sampai waktunya nanti kau masukkan kedalam vaginanya dan jadilah ayah dari anak bayimu."

Pernyataan Ralph semakin meningkatkan gairah seksual gadis cilik itu sehingga akhirnya dibarengi dengan keluhan agak keras, tubuh gadis cilik itu mengejang dan bergetar ketika dia mencapai puncak orgasmenya. Beberapa saat kemudia tiubuh itu tergoleh lemas.

"Sekarang aku ingin kamu mengambil keperawanannya seperti juga dirinya mengambil keperjakaanmu."

"Hah?" seru gadis cilik dari balik topengnya. Matanya melotot lebar ketakutan.

Joseph tidak berkata apa-apa selain memandang Ralph dengan penuh keraguan. Ralph hanya mengibas-ngibaskan jarinya pada mereka berdua dan berkata lagi, "Kamu benar-benar ingin di menjadi anggota klub, ya kan?" kedua pasang remaja cilik itupun saling pandang dan kemudian mengangguk hapir bersamaan.

Gadis cilik segera membuka pahanya, yang memberikan tanda kepada Joseph bahwa dia sudah siap. Joseph melihat vagina cilik itu berkilat basah oleh cairan spermanya. Pemandangan itu benar-benar semakin meningkatkan gairahnya, sehingga dengan ragu-ragu diusapnya dengan lembut bagian paling rahasia dari gadis cilik ini. Mereka saling pandang, tapi masing-masing tidak bisa melihat perubahan mimik wajah mereka yang tertutup topeng.

Selama ini Joseph tidak pernah menyentuh seorang gadis, ini pengalaman pertamanya bersama gadis cilik ini, demikian pula si perawan cilik ini. Benar-benar detik-detik yang sangat mendebarkan buat keduanya ketika penis Joseph ditempelkan dan ditekan di gerbang liang kecil vagina itu. Tubuh mereka berdua bergetar seiring dengan deru napasnya yang semakin cepat. Sampai Gadis cilik itu mengerang tertahan ketika pelahan-lahan ujung penis Josep yang bulat melesak masuk keliang sempit itu.

Joseph juga mengerang pelan ketika merasakan jepitan kuat diujung penisnya. Pemuda itu jadi semakin bersemangat menekan penisnya sampai tiba-tiba dia merasa ujung penisnya menabrak dinding keperawanan gadis cilik itu. gadis cilik ini ternyata juga masih perawan tulen seperti juga dirinya.

Joseph benar-benar berjuang keras, disamping berusaha keras menjebol keperawanan gadis cilik ini, dia juga berusaha sekuat tenaga menahan agar spermanya tidak muncrat dulu sebelum menyelesaikan tugasnya. Ini benar-benar perjuangan sulit buat Joseph, karena jepitan dinding vagina gadis cilik itu begitu kuatnya sehingga menimbulkan kenikmatan yang sangat luar biasa, yang benar benar tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Gadis cilik itu juga merasakan perasaan yang serupa. Disamping rasa sakit, dia juga merasakan kenikmatan yang teramat luar biasa sehingga dia tidak mampu lagi menahan diri untuk tidak desisan dan rintihan nikmat yang keluar dari mulutnya. Pinggulnya sampai terangkat-angkat menahan gempuran penis Joseph.

Sesaat Joseph menghentikan gerakannya. Dia perlu konsentrasi sejenak untuk segera menyelesaikan tugasnya. Mereka saling pandang tanpa mengucapkan sepatah katapun. Joseph melihat sorot mata gadis cilik ini memohon dengan amat sangat agar dia segera menuntaskan tugasnya. Perawan cilik ini benar-benar sudah pasrah sepenuhnya untuk menyerahkan keperawanannya apapun yang terjadi.

Joseph menarik sedikit ujung penisnya, kemudian dengan tanpa memberikan aba-aba dia tekan dengan cepat dan kuat penisnya, tembuslah benteng keperawanan gadis cilik ini. Pemuda ini tidak tega memandang mata gadis cilik ini, dia yakin pasti gadis ini merasakan kesakitan, tapi ini adalah cara yang terbaik yang bisa diusahakan. Joseph pun terus menekan penisnya sehingga seluruh batang penisnya tenggelam kedalam liang perawan itu.

Gadis itu sepertinya sudah tidak perduli lagi dengan rasa sakit yang dideritanya, dengan penuh semangat dipeluknya tubuh pemuda itu, pinggullnya digerakkan kekiri dan kekanan mengimbangi gerakan Joseph, sesaat kemudian keduanya menjerit keras hampir bersamaan ketika keduanya mencapai puncak orgasmenya yang paling dasyat. Joseph merasakan betapa spermanya berkali-kali menyemprot kuat didalam liang perawan itu.

Kemudian kedua remaja cilik ini terkulai sambil berpelukan. Mereka dengan jelas mendengar dengan jelas betapa napas pasangannya masih memburu seperti baru selesai lari marathon.

Joseph terkejut ketika melihat sekeliling, Ralph sekarang sudah telanjang bulat sedang ngentot adiknya Cathy dengan buasnya, demikian pula anggota klub lainnya juga sedang ngentot dengan pasangannya masing-masing yang dia kenal sebagai keluarga mereka sendiri.

Tanpa dapat menahan diri lagi, Joseph melepas topengnya sambil berseru, "Apa yang sedang terjadi disini?"

"Joseph?" jerit tertahan gadis cilik dibawahnya. Suara itu begitu sangat dikenalnya.

Dengan penis masih tertanam penuh diliang vagina gadis dibawahnya ini, dia buka topeng gadis ini. Ternyata dia adalah Shelly, adik perempuannya sendiri yang baru berusia 13 tahun. Dia benar-benar tidak memimpikannya untuk berhubungan sex dengan adiknya sendiri.

"Shelly!" hanya itu yang bisa muncul dari mulutnya. Kedua bibir mereka kemudian saling berciuman, saling mengunci dan menghisap dengan ganas, tangan-tangan mereka saling mengelus, meraba dan mengusap ketubuh pasangannya. Joseph merasakan penisnya langsung tegang lagi, dan kembali pinggulnya digerakkan naik-turun. Shelly juga menjadi demikian bergairah, bahkan lebih dari tadi ketika pemuda itu memerawaninya. Dipeluknya tubuh kakaknya dengan penuh kasih sayang, dan pinggulnya digerakkan kekiri-kekanan lebih cepat mengimbangi gerakan pinggul kakaknya.

Kemudian mereka kembali tenggelam dalam arus birahinya, berhubungan intim dengan ritme yang lebih menggelora. Shelly sampai orgasme empat kali lagi sebelum Joseph mencapai orgasmenya yang ketiga. Mereka benar-benar lupa akan keadaan sekelilingnya, dimana semua anggota klub juga sedang berhubungan intim dengan pasangannya masing-masing yang sekaligus juga keluarganya mereka sendiri.

Tapi Joseph dan shelly melakukannya bukan hanya karena dorongan nafsunya, keduanya juga saling mengasihi dan mencintai sepenuh hatinya.

"Ini adalah rahasia terbesar dari klub ini!" kata Joseph kepada adiknya.

"Ya." Jawab Shelly, "Ini juga merupakan rahasia terbesarku, karena akhirnya aku bisa memberikan kasih sayang dan cintaku kepadamu, Joseph."
Katanya sambil mengerling manja dan penuh kasih sayang.


Tamat


Tri, Pembantu Binal

Di kompleks perumahan ibuku, Tri terkenal sebagai pembantu yang genit, ganjen, centil dan sebagainya. Dia sering gonta ganti pacar. Tri baru berumur kurang lebih 22 tahun. Bodynya bagus, dengan payudara berukuran kira-kira 34D dan pantat bulat dan padat. Yang lebih menggairahkan adalah cara berpakaiannya. Dia kerap mengenakan kaos ketat dan celana model ABG sekarang yang memperlihatkan pinggul dan pusar. Wajahnya cukup manis, bibirnya sensual sekali. Aku sering menelan ludah kalau melihat bibirnya.

Tugas Tri adalah menjaga anak majikannya yang masih kecil-kecil. Kalau sore hari, dia selalu mengajak anak majikannya berjalan-jalan sambil disuapi. Nah, aku sering sekali berpapasan dengannya saat dia sedang mengasuh Nabila (anak bungsu pasangan tempat Tri bekerja). Nabila ini seorang anak yang lucu, sehingga kadang-kadang aku berhenti sebentar untuk mencubit pipinya.

Suatu kali, seperti biasa aku bertemu dengan Tri yang sedang mengasuh Nabila, dan aku berhenti sebentar untuk mencubit pipinya.

Tiba-tiba Tri nyeletuk, "Kok cuma Nabila yang dicubit Pak?"
Aku sedikit terkesiap, "Haah?" dan aku memandang kepada Tri.

Dia sedang menatapku dengan kerlingan genit dan tersenyum menggoda.

"Habis, kalau aku cubit pipi Mbak Tri, aku takut Mbak Tri marah," kataku.
"Kalau cubitnya pelan-pelan, aku nggak marah kok Pak. Malah seneng," sahut Tri.

Kurang ajar anak ini, aku membatin, tapi mulai tergoda untuk memancingnya lebih jauh.

"Kalau cuma cubit aku enggak mau Tri." kataku.
"Terus maunya apa? Emang berani?" dia malah menantang. Benar-benar ganjen anak ini.
"Aku maunya, cium bibir kamu yang seksi itu, boleh?" aku bertanya.
Dia malah balik bertanya, "Cuma cium? Enggak mau kalau cuma cium."

Astaga, ini sudah keterlaluan.

"Tri, aku kan sudah punya isteri, emang kamu masih mau?" aku bertanya.
"Yaa, jangan sampai isteri Pak Irwan tahu dong. Masak cuma Mbak Enny aja yang boleh ngerasain Pak Irwan." balas Tri.

Anda yang pernah membaca pengalamanku dalam cerita 'Enny, Pembantu Yang Sexy' pasti ingat dengan Enny. Aku agak kaget juga mendengar ucapan Tri. Rupanya Enny curhat sama Tri. Tapi, kepalang tanggung pikirku.

"Jadi benar nih kamu mau Tri?" aku memastikan.
Tri menjawab, "Siapa takut? Kapan?"
"Kamu bisanya kapan Tri? Aku sih kapan aja bisa," jawabku sambil melirik ke toketnya yang bagus itu.

Saat itu Tri pake kaos ketat yang tipis, sehingga bra hitamnya membayang dan memperlihatkan lekuk yang sangat mengairahkan. Pembaca, terus terang saat itu aku sudah "Konak". Penisku kurasakan sudah mengeras.

"Ya sudah, nanti malam aja Pak, kebetulan Bapak-Ibu mau ke Bogor, anak-anak mau diajak semua." kata Tri.
"Oke, nanti jam berapa aku ke rumahmu?" tanyaku.
"Yaa, jam delapanan deh," jawab Tri sambil membusungkan dadanya.

Dia tahu aku sedang memperhatikan toketnya. Nafsuku menggelegak.

"Kamu nantang benar sih Tri, ya sudah, nanti jam delapan aku dateng. Awas nanti kamu ya." ancamku sambil tersenyum.
Eh, dia malah menjawab, "Asal Pak Irwan kuat aja nanti malam."

Sambil mengedipkan matanya dan bibirnya membuat gerakan mengecup. Ya ampuunn, bibirnya benar-benar seksi. Aku menyabarkan diri untuk tidak menggigit bibir yang menggemaskan itu.

"Kalau gitu aku pulang dulu ya Tri, sampai nanti malam ya." kataku.
"Benar yaa. Jangan boong lho. Tri tunggu ya sayang.." Tri membalas.

*****

Malamnya, jam delapan, aku sudah berada di depan pagar rumah Tri, lebih tepat rumah majikannya. Tri sudah menungguku. Dia membukakan pintu pagar dan aku langsung masuk setelah melihat situasi aman, tidak ada yang melihat. Kami masuk ke dalam dan Tri langsung mengunci pintu depan.

Tri memakai celana yang sangat pendek, dengan kaos ketat. Kulitnya cukup mulus walaupun tidak terlalu putih, namun dibandingkan dengan Enny, masih lebih putih Tri. Aku tidak mau membuang waktu, langsung kudekap dia dan kuserbu bibirnya yang memang sudah lama sekali aku incar. Bibir kami berpagutan, lidah kami saling membelit, dipadu dengan nafas kami yang memburu.

Tiba-tiba Tri melepaskan ciuman kami, dan dia memegang kedua pipiku sambil menatapku, lalu berkata manja.

"Pak Irwan, kalau Pak Irwan mau ngewe sama Tri, ada syaratnya Pak."
Aku bingung juga, "Apa syaratnya Tri?" tanyaku.
"Pak Irwan harus panggil aku Mbak, terus aku panggil Pak Irwan Yayang. Gimana? Mau nggak?" tanya Tri sambil tangannya turun ke dadaku dan dia meremas dadaku dengan gemas.

Pembaca, ini yang mengherankan, aku seorang yang sudah berusia di atas 40 tahun, punya isteri dan anak, jabatanku cukup tinggi di kantor, dan seorang pembantu rumah tangga yang berumur baru 22 tahun mencoba untuk menguasaiku, dan aku merasa senang.

Aku mengangguk sambil menjawab, "Iya Mbak, aku mau."

Sementara itu, penisku sudah ereksi dengan maksimal.

"Sekarang, Yayang harus nurut apa yang Mbak bilang ya." perintah Tri, maksudku Mbak Tri.
"Iya Mbak." jawabku pasrah.

Lalu Mbak Tri menuntunku ke kamarnya di bagian belakang rumah. Kami masuk ke kamar itu, Mbak Tri menutup pintu dan sekarng dia yang memeluk dan menyerbu bibirku. Kembali kami berpagutan sambil berdiri, lidah saling belit dalam gelora nafsu kami.

Mbak Tri kembali melepaskan ciuman kami, dan berkata," Yaang, kamu jongkok dong."

Aku menurut, aku berjongkok di depan Mbak Tri.

"Lepasin celana Mbak Yang, pelan-pelan ya Yaang."
"Iya Mbak." cuma itu kata yang bisa aku keluarkan.

Lalu akupun mulai menurunkan celana pendeknya yang tinggal ditarik saja kebawah karena dia memakai celana olahraga. Perlahan mulai tampak pemandangan indah di depan mataku persis. Pembaca, memeknya gundul tanpa bulu sedikitpun, dan montok sekali bentuknya. Warnanya kemerahan dan diatasnya terlihat clitnya yang juga montok. Mbak Tri melibarkan pahanya sedikit, sehingga memeknya agak terkuak. Mbak Tri mendongakkan wajahku dengan tangannya.

Dan dia bertanya, "Gimana Yang? Bagus nggak Memek Mbak?"
"Iya Mbak. Bagus banget. Tembem." jawabku tersendat, karena menahan nafsu dalam diriku.
"Yayang mau cium Memek Mbak?" tanyanya.
"Mau Mbak."

Aku tidak menunggu diperintah dua kali. Langsung kuserbu Memek yang sangat indah itu. Mbak Tri menaikkan sebelah kakinya ke atas tempat tidur, sehingga lebih terbuka ruang bagiku untuk mencium keharuman memeknya.

Mula-mula hidungku menyentuh kelembaban memeknya, dan aku menghirup keharuman yang memabokkan dari Memek Mbak Tri. Kususupkan hidungku dalam jepitan daging kenikmatan Memek Mbak Tri.

Mbak Tri mengerang, "Aahh, Yayaanngg. Terusin Yang."

Lalu kukecup memeknya dengan penuh kelembutan. Dan perlahan mulai keluarkan lidahku untuk menjelajahi bibir memeknya. Kugerakkan lidahku perlahan-lahan kesekeliling memeknya. Tanganku meremas-remas pantatnya. Sesekali lidahku menyapu klitnya, dan kujepit klitnya dengan kedua bibirku.

Tubuh Mbak Tri mengejang sambil mendesah, "Aarrgghh.. Yayaanngg.. Ennaakk Yaanngg.."

Kedua tangan Mbak Tri meremas rambutku sambil menekan kepalaku ke belahan pahanya. Wajahku terbenam di Memek Mbak Tri, aku hampir tidak bisa bernafas.

"Yaanngg.. Tunggu Yaang. Mbak nggak kuat berdiri Yang."

Lalu Mbak Tri merebahkan tubuhnya di kasur sambil melepaskan kaos dan branya. Dia terlentang di kasur. Aku berdiri dan ingin mulai melepas baju dan celanaku.

"Jangan Yang, kamu jangan buka baju dulu. Jilatin Memek Mbak dulu Yang." perintah Mbak Tri. Lagi-lagi aku nurut.

Lalu Mbak Tri kembali menekan kepalaku ke selangkangannya. Kuteruskan kegiatan mulut dan lidahku di pesona kewanitaan Mbak Tri yang sangat indah kurasa. Kumasukkan lidahku ke dalam memeknya, dan kuputar-putar di dalam memeknya. Dia menggelinjang kenikmatan. Rambutku sudah berantakan karena diremas terus oleh Mbak Tri. Sekitar sepuluh menit kujilati Memek Mbak Tri dan memberinya kenikmatan sorgawi. Akhirnya dia menjerit tertahan, tubuhnya mengejang dan tangannya menekan kepalaku dengan kuatnya.

"Aauugghh.. Yaanngg. Mbakk.. Kkeeluaarr Yaanngg" rintihnya.

Pantat dan pingulnya bergerak memutar dengan liar dan tiba-tiba berhenti.

"Sshh.. Oogghh.. Yaanngg.. Ennaakk banggeett Yaangg."

Kusedot seluruh cairan yang membanjir dari Memek Mbak Tri. Rasanya gurih dan wanginya harum sekali. Kurasakan becek sekali Memek Mbak Tri saat itu. Setelah berisitirahat kurang lebih sepuluh menit, Mbak Tri bangun dan mulai membuka pakaianku.

"Sekarang giliran kamu Yang. Mbak mau gigitin kamu" perintahnya.

Setelah semua pakaianku lepas, Mbak Tri memandang ke penisku yang sudah pusing dari tadi. Dia menggenggam penisku dengan gemas dan mulai mengocoknya dengan lembut. Kemudian aku disuruhnya telentang, lalu dia mendekatkan kepalanya ke penisku. Dikecupinya kepala penisku, dan lidahnya mulai menjelajahi bagian atas penisku.

Astaga, permainan lidah Mbak Tri luar biasa sekali. Dalam sekejap aku dibuatnya melayang ke angkasa. Kenikmatan yang diberikan melalui lidah dan mulutnya, membuatku mendesah dan menggelepar tidak karuan. Dari bagian kepala, lalu ke batang penisku dan bijiku semua dijilatinya dengan penuh nafsu. Sesekali bijiku dimasukkan ke dalam mulutnya. Sampai terbalik mataku merasakan nikmatnya. Ujung lidahnya juga menyapu bahkan menusuk anusku. Kurasakan listrik yang menyengat ke sekujur tubuhku saat lidah Mbak Tri bermain di anusku. Sepuluh menit lamanya Mbak Tri menjilati dan mengemut penis dan anusku.

Kemudian dia merayap naik ke badanku, mengangkangiku, dan mengarahkan penisku ke memeknya. Perlahan dia menurunkan pantatnya. Kurasakan penisku mulai melakukan penetrasi ke dalam belahan memeknya yang sangat montok itu. Agak susah pada awalnya karena memang tembem sekali Memek Mbak Tri. Setelah masuk semua, Mbak Tri mulai menaik turunkan pantatnya.

"Aauugghh, Mbak. Enak Mbak." rintihku.
"Iya Yang, Mbak juga ngerasain enak. Adduuhh. Kontol kamu enak banget Yang."

Dan Mbak Tri mulai melakukan putaran pinggulnya. Pantatnya tidak lagi turun naik, melainkan pinggulnya yang berputar. Ini benar-benar membuat sensasi yang luar biasa nikmatnya. Mbak Tri sangat pintar memutar pinggulnya. Aku mengimbangi gerakan Mbak Tri dengan menusuk-nusukan penisku.

Tapi, "Yaanngg. Kamu diem aja ya Yaangg. Biar Mbak aja yang muter."

Akupun diam dan Mbak Tri semakin liar memutar pinggulnya. Tidak lama kemudian, Mbak Tri menghentikan putaran pinggulnya, dan kurasakan memeknya menyedot penisku. Serasa dipilin oleh gumpalan daging yang hangat, kenyal dan kesat.

Lalu Mbak Tri mengerang keras, "Yaanngg.. Aarrgghh. Mbak keluar laggii Yaanngg.."

Mbak Tri rebah di atas tubuhku, sementara memeknya terus menyedot penisku. Luar biasa sekali rasanya memek Mbak Tri ini. Kemudian Mbak Tri memberi perintah agar aku bergantian di atas. Aku menurut, dan tanpa melepaskan penisku dari dalam memeknya kami berubah posisi.

Sekarang aku berada di atas. Mbak Tri melingkarkan kakinya ke kakiku, sehingga aku tidak leluasa bergerak. Rupanya ini yang diinginkan oleh Mbak Tri, agar aku diam saja. Mbak Tri juga tidak menggerakkan pinggulnya, hanya kurasakan daging di dalam memeknya yang melakukan gerakan menyedot, memijit, memutar dan entah gerakan apa namanya. Yang pasti aku merasakan jepitan Memek yang sangat kuat namun enak sekali. Aku tidak dapat menggerakkan penisku di dalam memeknya. Juga tidak dapat menarik penisku dari dalam Memek itu. Tidak lama kurasakan Memek Mbak Tri menyedot penisku. Lalu perlahan Mbak Tri mulai memutar pinggulnya.

Aku merasa sperti perahu yang berada di dalam lautan yang bergelora karena ada badai yang dahsyat. Dan semakin lama gelombang itu semakin kuat menggoncang perahu. Nafas kami sudah memburu, keringat sudah mengucur membasahi tubuh kami. Dan kurasakan Memek Mbak Tri mulai berdenyut keras lagi, bersamaan dengan aku mulai merasakan desakan lahar dalam diriku yang menuntut untuk keluar dari tubuhku. Putaran pinggul Mbak Tri semakin menggila, dan akupun membantu dengan menekan-nekankan pinggulku walaupun tidak terlalu bebas.

"Oogghh.. Yaanngg.. Mbaakk nnggaakk kkuatt laaggi Yaanngg.." erang Mbak Tri.
Aku juga sudah tidak bisa menahan lagi desakan dari dalam itu, "Iyaa mbaakk.. Aakkuu juggaa.. Aarrgghh."

Aku tidak dapat meneruskan kata-kataku, karena saat itu muncratlah sudah cairan kenikmatanku di dalam memek Mbak Tri. Bersamaan dengan itu, Mbak Tri juga sudah mengejang sambil memelukku dengan kuatnya.

"Sshh.. Oouugghh.. Enaak baannggett Yaangg."

Kami merasakan nikmat yang tiada duanya saat air mani kami bercampur menjadi satu di dalam memek Mbak Tri. Mbak Tri mencium bibirku, akupun membalasnya dengan penuh gairah. Dan.. Kamipun terkulai tak berdaya. Aku terhempas di atas tubuh Mbak Tri. Nafas kami tinggal satu-satu. Seprai dan kasur Mbak Tri sudah basah sama sekali karena keringat dan air mani kami yang meluap keluar dari Memek Mbak Tri saking banyaknya.

"Yayaanngg.." Mbak Tri memanggilku dengan mesranya.
"Iya mbaakk." aku menjawab dengan tidak kalah mesranya.
"Kamu hebat deh Yaang." kata Mbak Tri sambil mengecup bibirku dengan lembut.
"Mbak juga hebat. Memek Mbak enak banget deh Mbak." kataku.
Mbak Tri tersenyum, "Yayang suka sama memek Mbak?" tanyanya.
"Suka banget Mbak. Memek Mbak bisa nyedot gitu. Nanti boleh lagi ya Mbak?" aku merayunya.
"Pasti boleh Yang. Memek ini emang untuk Yayang kok." Kata Mbak Tri.

Dan malam itu, kami melakukannya sebanyak tiga kali, sampai kudengar adzan subuh dari mesjid terdekat. Lalu aku keluar dari rumah itu setelah melihat bahwa situasi aman, dan pulang ke rumahku.


Tamat


Jumat, 14 Januari 2011

Air Mani Obat Anti Depresi Wanita

Air Mani Obat Anti Depresi Wanita

New York, Depresi adalah kondisi mental yang tertekan yang bisa mengganggu kinerja dan menurunkan kualitas hidup. Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi depresi. Sebuah studi menemukan air mani pria juga bisa dijadikan obat anti depresi.



'Air mani membuat Wanita bahagia'. Itulah kesimpulan yang luar biasa dari sebuah penelitian yang membandingkan suasana hati wanita yang menggunakan kondom saat berhubungan seks dengan yang tidak.

"Saya ingin menjelaskan bahwa kami tidak menganjurkan orang menjauhkan diri dari penggunaan kondom," ujar Gordon Gallup, psikolog di University of New York, yang memimpin penelitian, seperti dilansir dari Newscientist, Kamis (29/4/2010).

Menurutnya, jelas kehamilan yang tidak diinginkan atau penyakit menular seksual akan lebih besar dampaknya dari pada mengimbangi efek psikologis yang menguntungkan dari air mani.

Dalam penelitian ini, timnya membagi 293 wanita dalam beberapa kategori seberapa sering pasangan mereka memakai kondom, dan tingkat kebahagiaan dinilai dengan menggunakan alat Beck Depression Inventory. Orang-orang dengan skor rendah adalah yang paling bahagia dan skor lebih dari 17 dianggap cukup tertekan.

Hasilnya, wanita dengan pasangan yang tidak pernah menggunakan kondom mencetak angka rata-rata 8, wanita dengan pasangan yang kadang-kadang menggunakan kondom mencetak angka 10,5, yang selau menggunakan kondom 11,5 dan wanita yang tidak pernah berhubungan seks mencetak angka 13,5.

Dan menurut hasil penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal Archives of Sexual Behavior ini, gejala depresi dan usaha bunuh diri lebih sering terjadi pada wanita yang menggunakan kondom secara teratur dibandingkan dengan yang tidak.

Hasil penelitian yang akan menimbulkan kontroversi ini menunjukkan bahwa wanita yang secara langsung terkena air mani akan lebih jarang merasa tertekan atau depresi. Peneliti berpikir hal ini dikarenakan adanya perubahan suasana hati wanita akibat hormon dalam air mani yang diserap melalui vagina.

Hal ini tidak terlalu mengejutkan, karena air mani mengandung beberapa hormon yang mengubah suasana hati, seperti testosteron, estrogen, hormon perangsang folikel, hormon luteinizing, prolaktin dan beberapa prostaglandin yang berbeda. Beberapa telah terdeteksi dalam darah wanita sejam setelah terkena air mani.

Banyak orang juga menanyakan apakah seks oral memiliki efek meningkatkan suasana hati yang sama. Menurut Gallup, hal itu bisa saja berlaku pada seks oral, setidaknya beberapa bahan kimia dalam air mani bertindak sama seperti steroid dalam pil KB yang mampu bertahan dari proses pencernaan.

Tapi diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah terkena air mani melalui oral seks atau anal akan sama pengaruhnya terhadap suasana hati pada pasangan heteroseksual dan homoseksual.

Quote:
Originally Posted by scubby View Post
sudah terbukti gan

buktinya istri ane slalu hepi


Spoiler for kalo agan diGiniin Gmn...:




China Artist Paints Daughter In The Nude













LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Share/Bookmark